Homeostasis
Homeostasis
Keadaan homeostasis atau steady state
homoios (sama), stasis, (menetap) à “tetap sama”
“mempertahankan keadaan statik atau konstan dlm ling interna”
Sel: untuk survive dalam kondisi sehat
seluruh aspek lingkungan harus relatif konstan: komposisi kimia, tekanan osmosis, suhu, dsb.
perubahan kecil à fungsi sel tidak optimal
perubahan besar à sel dan tubuh mati
Lingkungan kehidupan sel
Tidak sama dengan lingkungan kehidupan
tubuh.
tubuh di dalam
atmosfir; udara luar = lingkungan luar
sel di dalam
cairan interstitium = lingkungan dalam
Cairan ekstrasel (di luar sel) berada
di
intersel/interstisium,
mengisi ruangan di antara sel
plasma,
mengalir di pembuluh darah.
Claude Bernard, Perancis: “milieu
interne”
cairan
ekstrasel lingkungan kehidupan sel
komposisi
fisika/kimia harus dipertahankan konstan
Walter B. Cannon, Amerika
menamakan
kekonstanan relatif ‘lingkungan dalam’
sebagai homeostasis.
Mempertahankan homeostasis
Merupakan tema utama Fisiologi.
melibatkan
proses-proses mekanisme homeostasis
pelaksanaan
fungsi semua organ dan sistem tubuh
Dasar mekanisme homeostasis
Perubahan lingkungan internal
merangsang sensor
mengaktifkan
respons pengembalian homeostasis.
membalikkan
perubahan ke homeostasis.
Respons pembentuk mekanisme homeostasis
disebut sebagai
respons adaptif (penyesuaian).
penyesuaian
tubuh dengan perubahan lingkungan
perubahan tubuh
akibat perubahan lingkungan
dan perubahan lingkungan akibat perubahan tubuh.
dan perubahan lingkungan akibat perubahan tubuh.
Adaptasi: penggabungan organisme -
lingkungan
kalau berhasil:
survival yang sehat
kalau gagal:
penyakit atau kematian.
Generalisasi fungsi tubuh
Kategori umum fungsi tubuh
fungsi survival
(daya bertahan hidup),
fungsi
homeostasis lingkungan dalam,
aktifitas terus
menerus,
memiliki
fungsi-fungsi organ,
berubah sesuai
dengan perjalanan waktu.
Survival (daya
bertahan hidup)
urusan tubuh
yang paling utama,
mencakup
survival tubuh dan survival makhluk
tergantung pada
kemampuan tubuh menjaga atau mengembalikan homeostatis lingkungan internal.
Homeostasis tergantung kemampuan
melaksanakan berbagai aktifitas terus-menerus
Fungsi utama
berespons terhadap perubahan
lingkungan,
pertukaran zat antara lingkungan dan
sel
metabolisme makanan, dan
integrasi aktifitas yang sangat
beragam.
Fungsi-fungsi tubuh pada dasarnya
adalah fungsi sel-selnya.
Kemampuan melaksanakan fungsi
Berubah perlahan
kurang mampu:
di 2 ujung kehidupan, bayi/tua.
kanak-kanak:
fungsi lebih efisien/efektif.
remaja: tingkat
efisiensi/keefektifan maksimum.
menjelang tua:
kurang efisien/efektif.
Perubahan fungsi
di awal
kehidupan à proses perkembangan,
dan pada usia senja à disebut proses penuaan.
dan pada usia senja à disebut proses penuaan.
perkembangan à kapasitas makin baik,
proses penuaan à mengurangi kapasitas
proses penuaan à mengurangi kapasitas
Pemeliharaan
homeostasis
Kemampuan sistem untuk
mengatur lingkungan dalam
mempertahankan kondisi konstan, stabil
Fungsi bersama semua organ
paru-paru
jantung, pembuluh, darah
ginjal: [ion] konstan, pembuangan
pencernaan: makanan
hormon, saraf
Sistem-sistem yang
terlibat
Transportasi
Perolehan sumber
nutrien
Pembuangan sisa
metabolisme
Kontrol oleh syaraf
dan hormon
Reproduksi
Transportasi
Pergerakan darah di
pembuluh
darah lewat di organ-organ
rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit
Pergerakan cairan
dari kapiler ke sel
kapiler permiabel untuk zat terlarut
plasma «
interstitium: pertukaran
interstitium « sel
jarak kapiler–sel: <50 μm
Sumber nutrien
Respirasi:
tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm
O2 berdiffusi dengan mudah
Pencernaan:
penyerapan makanan
Hati: metabolisme
Muskuloskeleton:
mencari makanan
Pembuangan sisa
metabolik
Paru-paru
CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
Ginjal
sisa metabolisme sel: asam urat, urea
kelebihan air dan ion
Kulit
air, mineral
Pengaturan fungsi
Saraf:
Sensoris: panca indera
Pusat: otak dan medulla spinalis
Motorik: pelaksana keinginan
Otonom: kontrol bawah sadar
Hormon: mengatur
metabolisme
tiroid, insulin, paratiroid
kortisol, aldosteron
Reproduksi
Penerusan kehidupan
Pengganti generasi
yang menjadi tua
Dorongan kuat pada
usia reproduksi
Sistem-sistem
kontrol tubuh
Genetik
Kontrol fungsi
setiap organ
Kontrol hubungan
antar organ
Contoh:
respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] & [CO2]
Fungsi penyangga O2 hemoglobin
Paru-paru: Hb mengikat O2
Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
Penentu: sifat kimia hemoglobin
CO2 adalah sisa utama oxidasi sel
CO2 merangsang pusat pernafasan
nafas cepat dan dalam à CO2 dibuang
menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tek.
darah arteri
Baroreseptor:
a. karotid dan arkus aorta
TD naik à baroreseptor dirangsang à pusat vasomotor ditekan à simpatis ↓
pembuluh arteriol melebar
kekuatan pompa jantung berkurang
tekanan darah turun
Pentingnya sistem
kontrol
Suhu: naik 7°C à kematian sel
pH: <6,9;
>8.0 à
kematian
[K+]: ↓ àlumpuh; àdepresi jantung
[Ca++]: ↓ à tetani
[Glukosa] ↓: mental kacau, pingsan
Kontrol ‘negative
feedback’
Negatif
dibandingkan stimulus awal
ekstrasel: CO2↑ à ventilasi ↑ à CO2↓
tekanan darah ↑ à reaksi-reaksi à TD ↓
Mengembalikan
kelebihan atau kekurangan ke angka normal
Positive feedback:
Jarang digunakan tubuh
Terjadi
saat tubuh perlu mempercepat sebuah proses
Melahirkan
kontraksi uterus ßà serviks teregang
à à anak lahir
à à anak lahir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar